Seni Menikmati Proses

Menelusuri minat dan bakat anak kadang menjadi tantangan tersendiri. Jika beruntung, sejak usia dini mungkin kita sudah bisa mengenali minat dan bakat anak, sehingga tugas kita tinggal menjaga konsistensi anak untuk menekuni minat dan bakatnya. Jika kurang beruntung, seperti saya misalnya harus giat mencari minat dan bakat anak. Tentunya banyak sekali tes-tes minat dan bakat dari mulai tes sidik jari, tes IQ sampai penerawangan dukun 😀 . Tidak ada salahnya memang, namun jika dari awal saya sudah percaya pada beragam tes eksternal itu saya hanya takut akan fokus pada hasil tes tersebut dan dengan mudah menghempaskan bidang lain yang menurut tes-tes itu bukan minat dan bakat anak saya. Sebelumnya apa sih minat dan bakat itu ? Menurut Mas Aar di Rumah Inspirasi, minat adalah keinginan yang kuat dari seseorang, bersifat alami tanpa paksaan berasal dari dalam diri seseorang dan dari luar, kira-kira bahasa kerennya passion. Sedangkan bakat adalah bawaan lahir yang ada bukan karena faktor eksternal dan akan bersinar jika dilatih dengan penuh ketekunan.

img-20181122-wa00195326738253785860020.jpg

 

This slideshow requires JavaScript.

 

Sejak homeschooling, saya dan Kakak jadi semakin leluasa untuk mengeksplorasi minat dan bakat. Semula tidak terlalu banyak yang kami bisa eksplor saat Kakak masih di sekolah, walaupun ada yang kami eksplor, namun hanya sebatas ekstrakurikuler pada umumnya seperti basket, taekwondo dan piano. Semuanya menurut saya belum ada yang klik sama Kakak, ditambah lagi minatnya pun sebetulnya minat saya haha (my bad). Baru lah setelah homeschooling saya kasih kakak kebebasan untuk memilih dan dia memilih seni. Beruntung sekali saya ketemu tutor yang pas untuk Kakak. Dari pemaparan berbagai seni, barulah kelihatan Kakak ada minat dan bakat pada keramik. Gak nyangka ya .. keramik hehe. Saya gak pernah kepikiran sebelumnya mengenalkan keramik, zaman sekarang ini masa iya sih anak-anak suka keramik pikir saya.

 

This slideshow requires JavaScript.

Saya jadi ingat kalau Kakak itu senang sekali bikin DIY alias prakarya, dibalik pribadinya yang aktif Kakak menemukan ketenangan saat mengolah berbagai benda. Sehingga waktu dikenalkan pada keramik oleh Kak Zulfa, kakak langsung klik dan terus bikin dan bikin lagi tanpa kenal waktu. Salah satu ciri minat dan bakat adalah saat anak mengerjakannya mereka lupa waktu seakan nothing can stop them. Sekarang tinggal yang paling sulit, tes persistensi ! Beruntung mentor Kakak satu visi dengan saya, kami percaya bahwa ketekunan itu perlu dilatih, bagaimana caranya ? Dengan memastikan anak menyelesaikan apa yang sudah ia buat, tidak berhenti di tengah jalan.

Selain keramik dan prakarya sebetulnya ada beberapa bidang lain yang sedang saya paparkan pada Kakak. Diantaranya adalah coding, berkuda, sejarah dan konservasi alam. Saya menggunakan tabel dari Rumah Inspirasi untuk menganalisa perkembangan penelusuran minat dan bakat Kakak. Memang masih panjang perjalanannya namun perlahan sudah mulai terlihat titik terang arah minat dan bakat Kakak. Seperti yang saya selalu tulis pada blog ini, saya senang sekali sama baby steps, small progress dan dengan homeschooling kami leluasa menghargai itu semua. Karena bagi saya yang terpenting adalah Kakak bisa mengalahkan terlebih dulu inner demon nya (malas, inkonsistensi, mendadak jenuh dsb) dalam menelusuri minat dan bakatnya. Homeschooling kami adalah seni, seni menikmati proses.

20181217_1704325837215467884763801.jpg

 

Advertisement